Zuli Dewi Mulyowati: CRAZY 11 & 12

CRAZY 11 & 12

CRAZY #11
"tapi bagaimana ini....? aku menyukaimu...."kata Han Bum kepadaku.
sepertinya Han Bum bersungguh2 dengan ucapannya, karena wajahnya sangat merah dan matanya menatapku amat dalam.
aku kembali sadar. aku langsung menarik tanganku dari dada Han Bum saking kagetnya.
bisa kurasakan jantungku berdetak kencang sekali, dan wajahku memanas.
"a- aku... aku...." aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
kata2 sudah tak dapat keluar saking gugupnya aku dibuat Han Bum.
aku sudah tak dapat berpikir lagi. jadi aku berbalik dan lari meninggalkan Han Bum.
aku berlari dan berlari tanpa sekalipun menengok ke belakang.
Han Bum menyukaiku?
tapi bagaimana bisa dia menyukaiku?
oh aku tidak percaya ini....
aku terus berlari tanpa arah tujuan. aku terus memikirkan perkataan Han Bum.
pernyataannya terus menerus berputar di telingaku.
dan ini membuatku hampir gila! ukh!
nafasku memburu, akhirnya tubuhku melemah karena terus berlari.
aku berhenti berlari dan berusaha mengatur nafasku kembali, dan baru aku sadari aku tak tahu dimana aku berada.
mungkin kepalaku sudah benar2 miring... -__-
ah! aku baru ingat! aku harus ke rumah sakit!
oh ya ampun... ini semua karena Han Bum! aku sampai lupa aku mau menjenguk Kazuma...
dan sekarang sudah jam 8 malam, lebih baik aku pergi ke Rumah Sakit dengan taksi saja.
"TAKSI!" panggilku kepada taksi yang lewat.
taksi itu berhenti dan aku langsung masuk ke dalamnya.
*****************************************************************************
aku membayar ongkos taksi dengan uang terakhirku minggu ini..
jadinya aku harus pulang jalan kaki nanti atau aku tak bisa jajan besok.
aku memasuki lobi rumah sakit, dan aku bertanya-tanya apa yang dilakukan Han Bum sekarang.
apakah dia masih berada di depan sekolah seperti tadi?
ukh! berhenti Asuka! sekarang kau harus berkonsentrasi terhadap Kazuma! kamu kan mau minta maaf kepadanya!
aku naik lift menuju ke lantai 3 dan langsung menuju ke kamar nomor 93.
di depan kamar nomor 93 ada 5 orang yang kukenali wajahnya sebagai pengikut Kazuma sedang duduk2 di lantai sambil meminum soda dan makan beberapa cemilan.
aku bertanya2 kenapa mereka duduk di lantai begitu? seperti bodyguard saja..
dan lagi, memangnya boleh ya duduk2 di lorong rumah sakit??
dasar gerombolan yang meresahkan negara... ckckck, tak heran mereka jadi teman Kazuma sih... -_-
aku berjalan menuju ke kamar nomor 93 itu, dan saat aku berniat masuk teman2 Kazuma menghadang jalanku untuk masuk.
"mau apa kau..?" tanya salah 1 teman Kazuma.
"te- tentu saja mau menjenguk Kazuma.. apa lagi?" jawabku.
"kau tidak bisa masuk." katanya lagi
"kenapa?! kenapa aku tidak bisa masuk?! aku pacarnya!"
"heh? hahaha, kau pacarnya?! mana mungkin pacar meninggalkan pacarnya dan memilih laki2 lain?"
"ap-apa katamu?!"
"Kazuma tak mau bertemu denganmu."
"aku tak peduli. aku mau masuk. mingir!" teriakku sambil mendorongnya dan memaksa masuk.
aku membuka pintu, dan kulihat Kazuma sedang di atas tempat tidurnya memandangku terkejut.
di sampingnya ada Taiki dan Yusuke yang berdiri begitu melihatku masuk. dan disana ada sekitar 5 orang lainnya yang kukenali juga wajahnya sebagai teman Kazuma.
"hei kau tak bisa masuk!" kata salah 1 teman Kazuma tadi sambil menarik tanganku.
"hei dasar kau mesum! jangan sentuh aku! lepaskan!" teriakku sambil berusaha melepaskan genggamannya dari tanganku.
"he- hei! lepaskan dia!" kata Taiki,akhirnya dia melepaskan aku.
biasanya Kazuma akan marah2 bila ada orang yang menyentuhku, tapi kenapa dia diam saja sekarang dan malah Taiki yang membelaku?
aku mengalihkan pandanganku ke Kazuma.kulihat Kazuma menatapku dengan pandangan yang amat dingin,sama seperti saat dia melihat Han Bum. matanya seolah2 mengatakan kepadaku bahwa dia muak melihat wajahku dan aku adalah orang terakhir yang ingin dilhatnya. baru kali ini aku merasa terintimidasi oleh sebuah pandangan mata.
tak sadar, aku mundur selangkah dan untuk sesaat aku berniat untuk lari saja karena merasa terintimidasi oleh matanya itu. entah bagaimana caranya dia melakukan itu hanya dengan pandangan mata, kini rasanya aku tahu kenapa banyak sekali orang yang menjadi pengikut Kazuma....
"bawa dia keluar dari sini." kata Kazuma kepada teman2nya.
"hei Kazu-chan... jangan begitu.. Asuka-chan sudah susah2 kesini..." kata Yusuke.
"bawa dia keluar dari sini. sekarang." kata Kazuma lagi, dan Yusuke terdiam.
hatiku sangat sakit mendengarnya. entah bagaimana dia bisa melakukan ini kepadaku.
teman2 Kazuma mulai menarikku keluar dari ruangan. aku berontak sambil berteriak,
"hei! lepaskan aku! Kazuma! izinkan aku bicara denganmu sebentar saja! hei!"
teman2nya terus menarikku keluar dari ruangan dan aku berontak sekuat tenagaku, kulihat Kazuma membalikkan tubuhnya dan tidur mengahadap tembok.
hatiku sangat sakit dibuatnya, dia begitu membenciku sekarang.
Kazuma yang selama ini selalu begitu memperhatikanku, sekarang melihat wajahku-pun bahkan dia tak mau. aku sudah menyakiti hatimu begitu dalam ya Kazuma? bagaimana ini...
tindakan Kazuma yang mengacuhkanku dan pandangan matanya yang mengintimidasi aku membuatku seakan ingin menyerah saja terhadap Kazuma..
tidak! kau tak boleh menyerah Asuka!
selama ini Kazuma-lah yang terus mengejarku, dan ini giliranku mengejarnya!
aku terus berontak dan berontak. tapi apa daya, sekuat2nya aku tak mungkin aku menang melawan 5 orang cowok.
aku tahu dalam beberapa detik mereka akan sukses menarikku keluar dari ruangan dan akhirnya aku berteriak lagi,
"aku akan datang lagi! aku akan datang lagi untuk menemuimu! aku akan terus mengejarmu sampai kamu muak! aku akan terus kembali dan kembali sampai kau mau bicara denganku lagi! aku tahu aku salah dan aku telah menyakitimu, dan karena itu aku akan selalu datang dan datang sampai kau memaafkanku!! maafkan aku! hei- aku menci-"
tanpa selesai menyelesaikan kata2ku,akhirnya aku tertarik keluar dan pintu kamar Kazuma tertutup.
saat itu aku menangis mengingat punggung Kazuma yang membelakangiku.
aku terjatuh dan terduduk di lantai saking lemasnya lututku.
hatiku amat sakit karena dia tidak peduli lagi kepadaku...
inikah yang dia rasakan saat aku membalikkan badanku kepadanya dan beralih kepada Han Bum?
inikah pembalasan atas perbuatanku yang terus menyakitinya selama ini?
selama ini Kazuma yang mengejarku dan berusaha meraihku..
selama ini aku terus membalikkan badanku atas cintanya,
dan inilah giliranku mengejar untuk meraihnya.
*********************************************************************************
beberapa hari ini aku terus ke rumah sakit berusaha untuk menemui Kazuma.
tapi usahaku sia2 karena terhadang 5 cowok bodoh yang selalu nongkrong di depan pintu kamar Kazuma itu... -_-
dan hari ini, saat aku datang selesai dari menjalankan hukumanku membersihkan WC guru aku dapat berita yang mengejutkan. 'pasien dari kamar nomor 93 sudah keluar dari Rumah Sakit pagi tadi'.
aku tak tahu aku harus senang atau sedih mendengar berita ini... -_-
rumornya sih dia memaksa ke luar dari rumah sakit, padahal dokter belum membolehkannya keluar dari rumah sakit.
entah apa yang dipikirkan kepala emas itu... -_-
jangan2 dia tak mau bertemu denganku lagi?! karena itukah dia keluar dari rumah sakit?!
oh tidak2... jangan berpikir yang aneh2 dulu...
lalu aku berjalan pulang.
kupikir lebih baik kutelepon Yusuke saja deh, dia pasti mau menjelaskan kepadaku kenapa Kazuma keluar cepat.
aku memencet nomor telepon Yusuke yang kudapat dari Emi,
+aku ingin begini~ aku ingin begitu~ ingin ini ingin itu banyak sekali~+
lagu Doraemon?! oh Tuhan, sebenarnya apa yang ada di kepada anak itu sampai2 dia memakai lagu doraemon sebagai nada dering sambungnya.. -_-
"halo??? Asuka-chan?? tumben kau menelponku! aku kangen sekali!" jawab Yusuke.
"tutup mulutmu. jangan buat aku merinding deh!" teriakku
"ih~ Asuka-chan kasar deh.. Yusuke jadi sedih... hiks"
"sudahlah jangan begitu lagi.. hei, aku mau tanya, kenapa Kazuma keluar secepat ini dari RS? bukannya katanya dia harus beberapa minggu diopname?"
"huh. jadi kau menelponku hanya untuk ini? ukh, aku kecewa. kupikir Asuka-chan kangen padaku..."
ingin rasanya kubanting teleponku,"sudah cepat dan beritahu aku!"
"tidak mau huh! Asuka-chan jahaattt~"
"cepatlah! apa maumu sih!?"
"minta dengan baik dan manis, baru aku jawab."
"manis pantatku! cepat dan jawab sajalah!"
"ya sudah kututup ya daaaaahhhh~~~"
"eh! eeeeeeeehhhh! aku kan cuma bercanda... Yusuke ini cepat sekali ngambeknya... tunggu dulu yaa..."
"cepat mintaaaaaa~"
lihat saja nanti kalau aku bertemu denganmu Yusukeeee........ akan kucabut gigimu satu persatu dan kubuat jadi aksesori!
"Yusuke..."
"Yusuke-chan! panggil aku YUSUKE-CHAN!"
"Yu- Yusuke-chan..... "
"iya? ada apa yaaa?"
ukh sialan.. aku merasa dipermainkan....
"tolong ceritakan kepada Asuka-chan mengapa Kazu-chan keluar dari rumah sakit lebih cepat dari yang diperkirakan..."
tak kuduga kata2 busuk ini keluar dari bibirku! hoek!
"oke baiklah Asuka-chan. Yusuke-chan akan menceritakkannya dengan senang hati! jadi begini, Kazu-chan ngotot bahwa dirinya sudah baik2 saja. memang benar sih, Kazu-chan itu cepat sekali pulihnya! paling hanya tangannya saja yg masih di gips, yang lainnya sih sudah baik2 saja. tapi aku tahu kenapa sebenarnya dia mau keluar lebih cepat."
"ke- kenapa?" jangan2 dugaanku benar! jangan2 Kazuma muak karena aku selalu datang dan berteriak2 di depan kamarnya.
"pasti sebenarnya karena dia muak dengan suster2 disana! tak heran sih, suster disana genit sekali. aku pernah memergoki mereka memotret Kazu-chan saat Kazu-chan sedang tidur! dan hampir setiap 1 jam sekali ada suster yang masuk untuk mengecek keadaannya!"
alasan apa itu.... -_-
tapi syukurlah sejauh Kazuma tidak keluar karena dia muak denganku.
tapi aku harus ke Rumah Sakit lagi nih, untuk minta foto Kazuma yang lagi tidur pada suster2 disana. kekekeke.
"sudah itu saja?" tanyaku
"yup! itu saja"
"oh begitu ya? ya sudah, makasih ya daaah~"
"hei tung-" sebelum dia selesai protes kututup teleponnya.
kekeke, aku senang sekali memutus telepon duluan. kekekeke
nah, sekarang Kazuma sudah keluar dari RS.
kira2 dimana aku harus menemuinya? masa aku datang ke rumahnya sih?
bisa saja sih aku minta alamatnya dengan memaksa Yusuke atau Taiki. tapi aku sudah tak punya ongkos.. jadi kukurungkan niatku.. bukan berarti cintaku terhadap Kazuma hanya sebatas ongkos loh..hahaha
+keesokan harinya, di sekolah+
aku hampir saja telat tadi karena aku ketiduran. untung saja aku datang 5 detik sebelum guruku masuk ke kelas, jadinya aku selamat. dan baru saja aku duduk dan Emi langsung memberiku informasi,
"hei! kau tahu? Kazuma sudah masuk sekolah hari ini!" bisik Emi semangat.
"apa? yang betul? tahu dari mana?" bisikku.
"dari Yusuke tentunya..!" dasar monyet itu! kenapa dia tak beritahu aku kemarin?!
nanti aku akan mencari Kazuma deh...
semoga saja dia berubah pikiran dan mau memaafkanku.. kekeke
dan akhirnya, rencanaku tak dapat berjalan...
karena pada saat istirahat aku bukannya pergi mencari Kazuma, tapi aku pergi ke kantin lantaran aku lapar sekali (hei! tolong jangan pikir aku lebih suka makan daripada Kazuma! aku harus makan karena perutku bunyi sepanjang pelajaran. coba kalian pikir bagaimana kalau menjadi aku, aku yakin kalian akan malu sekali . karena perutku bunyi sepanjang jam pelajaran yang sepi dan semua anak sekelas bahkan guru menertawakan aku.. tak terkecuali Emi... -_-)
dan saat pulang sekolah, tentunya aku tak dapat mencari Kazuma karena saat aku berniat kabur untuk mencari Kazuma, guru terkutuk itu mencegatku dan membuatku tak bisa kabur atau aku akan dapat perpanjangan hukuman! ukh!
"tak bisa kupercaya kita masih melakukan hal terutuk seperti ini disaat anak2 lain dapat menghirup udara segar dan mandi sinar matahari! dan kita?! di toilet bau ini untuk membersihkan lubang2 neraka! ukh!!!! bisa gilaaa!!! AKKKH!!!! AAAKH!!!"
teriakku sambil memukul2 lantai dengan pel yang kupegang.
mungkin orang lain akan aneh melihat tabiatku ini, tapi tidak dengan Emi. mungkin dia sudah terbiasa... -_-
"aku sependapat denganmu.. seharusnya guru-guru itu dibeginikan! dibeginikan! dan dibeginikan!"
kata Emi sambil menghentakkan pel yang dia pegang ke lubang WC berkali2.
kelamaan berteman denganku, dia berubah semakin mirip aku... -_- (tolong jangan pikir aku bawa pengaruh buruk pada generasi muda.. )
"oh..? begitu ya menurutmu? sepertinya kalian senang sekali membersihkan WC ini.. jadi kuberi kalian tambahan untuk satu minggu kedepan." kata seseorang yang kutahu itu pengawas kami dalam menjalani hukuman.
AAAAKHHHH!!! TIDAAAAKKK!!!!!!!!!!! kami masih harus membersihkan tempat terkutuk ini untuk satu minggu ke depan dan ditambah satu minggu lagi?! MASIH 2 MINGGU LAGI KAMI HARUS MEMBERSIHKAN TEMPAT BUSUK INI?!!!
AKKHHH!!! MIGRAIN! AKH! AKU BISA GILAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"yang benar saja! kita tambah masa hukuman 1 minggu lagi!" bisik Emi
"ini karena kamu tadi teriak kencang sekali" bisikku kepada Emi.
"kok kamu menyalahkanku sih! kan kamu duluan!"
"hahaha, iya2 maaf..."
"oh iya, aku sudah tak pernah melihat bocah Han Bum itu lagi. dimana dia?"
oh ya ampun, aku lupa sama sekali pada Han Bum. dan aku juga bertanya2 dimana dan apa yg dia lakukan sekarang.
"ak.. aku tak tahu" jawabku.
"oh iya, setelah aku meninggalkanmu apa yg kau lakukan selanjutnya pada saat itu?"
oh iya, aku belum menceritakan tentang kejadian Han Bum menembakku. yang keceritakan pada Emi hanya tentang kejadianku di Rumah Sakit dan perlakuan Kazuma kepadaku.
jadinya, aku menceritakan semuanya yang terjadi kepada Emi sembari kami membersihkan lubang neraka satu per satu.
dan sesekali Emi berkomentar kaget kepada ceritaku.
tak terasa,ternyata kami sudah selesai saja. karena kami membersihkan sambil ngobrol sih jadi tak terasa!
kulihat jam dari HPku, ternyata sudah jam 6!
oh ya ampun... tidak bisa sudah aku bertemu Kazuma hari ini... -_-
jadinya aku langsung mengarah pulang saja karena tak tahu harus mencari Kazuma kemana.
di perjalanan pulang, aku mampir sebentar ke seven eleven untuk membeli soda.
aku lelah sekali membersihkan WC bau itu, jadi aku ingin minum soda untuk menghilangkan dahagaku.
sehabis dari seven eleven aku mengarah pulang dan aku melewati taman dimana aku merawat luka Kazuma.
huh, aku jadi teringat Kazuma lagi deh...-_-
sungguh, aku rindu sekali kepada Kazuma saat ini...
aku sangat ingin melihat wajahnya, atau mendengar suaranya saja juga sudah cukup.
tapi yang pasti biarkan aku merasakan kehadirannya...
aku merindukan Kazuma sampai di titik dimana setiap nafas yang kutarik itu sakit sampai menyesakkan dada.
dan kurasakan air mataku menetes dan wajahku memanas.
Kazuma... Kazuma... harus bagaimana lagi agar kau memaafkan aku?
aku harus bagaimana lagi agar kau paling tidak mau bicara denganku?
apa yang harus kuperbuat...?
"hei! itu orangnya!" teriak seseorang yang kutahu pemilik suara itu adalah laki2 yang berada sejauh 10 meter dariku kepada teman2nya.
dia berteriak begitu sambil menunjuk ke arahku. dan saat itu kutahu bahwa 'hei itu orangnya' yang dia maksud adalah aku.
insting melindungi diriku bilang bahwa aku dalam bahaya karena laki2 itu membawa 4 orang lainnya dan mulai berjalan ke arahku. sepertinya mereka seumuran denganku karena kulihat mereka memakai seragam, tetapi wajah mereka seperti orang 40 tahun! hoek jelek sekali! jadi makin rindu aku sama Kazuma... TT.TT
aku mulai berjalan cepat dan akhirnya aku berlari karena mereka mengejarku.
aku berlari sambil sesekali aku menengok ke belakang. GHEEE?! Mereka masih mengejarku dan semakin dekat!
eh tunggu-
rasanya aku pernah deh melihat seragam macam itu... tapi dari mana ya?
hm.... coba kuingat2...
ah! aku tahu!
itu seragam itu sama dengan seragam Hyori! (hanya saja ini seragam versi lelaki)
seragam SMA Sakura! dan SMA Sakura itu adalah sekolahnya Hyori!
ukh, mereka itu pastinya suruhan Hyori mengingat aku menonjok hidung Hyori sampai berdarah...
sekarang semua kata2 Han Bum kalau mereka akan mengincarku terbukti! huk!
Aku menengok lagi ke belakang.
lho? bukannya tadi mereka berjumlah 5 orang? kenapa sekarang tinggal 3 orang?
MUAHAHAHA! yang 2 orang lagi pasti sudah menyerah lantaran aku larinya cepat! kekeke
(sekarang aku sangat kuat lari jarak jauh mengingat frekuensiku berlari tinggi semenjak mengenal Kazuma)
aku mengarahkan pandanganku lagi ke depan dengan puas.
GHEEE?! aku langsung menge-rem kakiku berusaha untuk berhenti.
ternyata yang 2 orang lagi ada di depanku! sial, aku dijebak! mereka pasti memutar dari gang sebelah dan mencoba menghadangku dari depan! bagaimana aku bisa begitu bodoh terjebak di daerah dekat rumahku sendiri!!?!!
oh Asuka.. kau pasti mati sekarang....
"hahaha! mau lari kemana kau sekarang?!" kata seseorang dari mereka yang wajahnya mengingatkanku kepada gorila coklat.
"kh...." desahku.
kurasakan keringat membasahi dahiku.
aku mulai merasakan bahaya, dan aku mulai mengingat2 tekhnik yang kupakai untuk berkelahi dengan adiku.
siapa tahu saja berguna. uh.
"hahaha! mungkin aku akan memukulmu sekali dua kali sebagai pelajaran karena memukul Hyori kami yang cantik.." kata gorila coklat itu lagi. teman2nya cekikikan saja.
si gorila coklat mulai mendekat dan aku memasang kuda2.
"khu khu khu! apa2an kau?! kau mencoba melawanku?"
"berisik dasar kau bau..." balasku kepadanya.
aku tak tahu kenapa kata2 ini bisa keluar dari mulutku. padahal aku tahu apa resikonya kalau membuat gorila ini makin marah... tapi kalian tahu sendiri kan temper-ku tinggi... -_-
"apa katamu?!" kata si gorila coklat sambil mengayunkan tangannya berusaha menamparku.
sebelum dia bisa melakukan itu, kutarik nafas dan kutahan di perut.
lalu aku berteriak "HIAAAAAAHHH!" sambil melempar kepalan tanganku ke wajahnya.
bulls eye! dan itu mengenai pas di mata kanannya sedetik sebelum dia berhasil menamparku. dan dia oleng ke belakang sambil memegang matanya. sebelum dia terjatuh temannya menangkapnya.
teman2 gorila coklat shock dengan mulut terbuka.
dan bisa kudengar salah satu dari mereka bergumam "oh my God..." sambil menutup mulutnya tak percaya.
ohohohoho! aku hebat! aku hebat!
mereka kembali sadar dan menyerbu ke arahku.
aku memasang kuda2 lagi dan membiarkan instingku berjalan untuk mengubur rasa takutku.
salah satu dari mereka menyerbuku dengan tangan terbuka bersiap2 untuk menangkapku dan berteriak "HIAAAAAAAA!!!" dengan ekspresi seperti kuda liar. aku ngeri dan jijik sekali melihat ekspresinya, dan aku langsung berjongkok saat dia menyerbuku. karena tindakan jongkokku yang tiba2 dan tak terduga, dia tersandung dengan tubuhku yg sedang berjongkok dan akhirnya terjatuh telungkup.
tulang kering kuda liar itu mengenai kepalaku yang membuatku terjengkang ke belakang dengan posisi terduduk. dan itu sakitnya setengah mati!
2 orang lagi menyerbu ke arahku. satu dari depan dan satu dari belakang.
orang di depan menyerang ke arahku dan berusaha menendangku,aku menutup telingaku dengan kedua tanganku dan berteriak "TIDAAAKKK!" dan, +BUAKKKHHH!!!!!!+
aku langsung menghentakkan kakiku sekuat tenaga ke 'mutiara hidupnya'. dia langsung memegang 'mutiara'nya sambil mengerang kesakitan.
orang dari belakang mengunci gerakanku dengan memitingku dengan lengannya.
sekuat2nya aku, tak mungkin aku lebih kuat dari cowok berbadan besar ini.
gorila coklat dan juga temannya kembali sadar dan langsung menyerbu ke arahku lalu memegang kakiku sampai aku tak bisa menggerakkan kakiku bahkan 1 inci-pun. mereka menekan kepalaku di tanah, dan pipiku sakitnya bukan main saat kerikil menekan masuk ke pipiku.
aku sudah tak bisa bergerak dibuat mereka.
aku kehabisan stamina karena melawan 5 orang ini dan terlalu letih berlari.
mereka sadar aku sudah melemah, dan mereka memaksaku untuk berdiri dengan satu orang masih memitingku dari belakang untuk berjaga2 supaya aku tidak kabur.
"a- apa mau kalian...?" tanyaku sambil berusaha mengatur nafasku.
"mau kami...? hahaha, coba kupikirkan dulu. tentu saja kami akan membawamu kepada Hyori dan kami akan menghajarmu mati2an di depannya sampai dia merasa puas!" jawab gorila coklat yang mata sebelah kanannya berwarna ungu akibat lebam dari tonjokkanku.
"dasar pengecut! beraninya keroyokan! padahal kalian cuma mau menculik seorang gadis!"
"tutup mulutmu!" kata si gorila coklat dan dia menamparku kencang sekali.
kepalaku sakit dan kupingku berdengung saking kencangnya tamparan si gorila coklat ini.
"dasar berengsek! memangnya kalian itu anjingnya Hyori sampai rela menurutinya begitu?!" teriakku
"lebih baik rapatkan mulutmu atau kutampar lagi kau." kata si gorila coklat. dan aku tahu dia sungguh2...
aku menangis. karena pipiku panas sekali, kepalaku sakit, dan kupingku berdengung karena tamparan si gorila coklat ini.
tamparannya masih terasa sampai sekarang. tapi yang paling menyesakkan bukan karena dia menamparku, tapi karena tidak berdayanya aku sekarang ini.
aku menangis sambil menundukkan kepalaku, setidaknya aku tak ingin 5 orang ini melihatku menangis.
saat kupikir aku bisa menahan air mataku, aku mengangkat kepalaku untuk membunuh 5 orang gila ini dengan tatapan membunuhku.
saat aku mengangkat kepalaku, kulihat........ Kazuma.............?
kulihat dari sudut mataku Kazuma terdiam kaku seperti patung. ekspresinya menunjukkan dia amat terkejut melihatku yang sedang dibekap oleh 5 orang berbadan besar tak dikenal.
tak berapa lama, Kazuma memandangku dengan tatapan dingin lagi dan dia membalikkan tubuhnya lalu berjalan menjauh seolah tak peduli.
bagaimana bisa dia mengacuhkanku dalam keadaan begini?! teganya dia!
aku mulai menagis lagi.
hatiku sudah cukup sakit mengingat usahaku untuk mengejarnya beberapa hari ini sia2..
tapi mana boleh dia diam saja melihatku dalam situasi seperti ini?!
sebegitu bencinya dia terhadapku bahkan dia sampai hati membiarkan aku mati di tangan 5 makhluk bau ini?
hatiku sakit sekali melihatnya mengacuhkanku di saat dimana hanya dia yang bisa menyelamatkanku..
ini rasa sakit yang paling menyakitkan dari segala rasa sakit...
rasa dikhianati....... dikhianati oleh orang yang paling kita cintai.....
tidak Asuka!kau tak boleh menyerah!
ini giliranmu mengejarnya agar dia beralih lagi kepadamu!
sudah sepantasnya Kazuma bersikap begitu terhadapku, karena aku yang mengkhianatinya duluan!
"KAZUMAAAAAAAAA!!!!" teriakku.
CRAZY #12
"KAZUMAAAAAA!" teriakku berharap dia akan mengalih perhatiannya padaku.
tetapi Kazuma tetap berjalan pergi meninggalkan aku yang disekap 5 pria homo ini.
hatiku sakit sekali melihat kelakuan Kazuma yang tidak mempedulikanku seperti ini. padahal, dari sisi manapun semua orang bisa melihat bahwa aku dalam posisi hidup atau mati.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" saat aku berteriak lagi meminta tolong kepada Kazuma,
tangan si gorila coklat membungkam mulutku. ukh! tangannya kasar dan baunya setengah mati!
dan 3 orang lainnya berusaha membungkamku yang terus menerus berontak dengan menendang-nendang sekuat tenaga dan berusaha untuk melepaskan pitingan si kuda liar ini.
aku sudah benar2 tak berdaya dibuat 5 pria homo ini.
tapi aku tak boleh menyerah! aku harus terus mengejar Kazuma selagi aku masih bisa!
lalu kukumpulkan kekuatan pada rahangku dan kugigit tangan si gorila coklat yang membungkamku dengan sekuat tenaga.
"GYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak si gorila coklat.
teman2nya kaget akan teriakkannya dan mulai melepas kakiku untuk menolong si gorila coklat.
aku masih tetap menggigit tangan si gorila coklat sekuat tenaga sampai kurasakan ada sensasi asin dan amis di lidahku, yang kutahu itu adalah darah si gorila coklat.
pitingan si kuda liar melemah, kupikir inilah satu2nya kesempatanku untuk kabur.
jadi aku berontak sekali lagi dan aku terlepas dari pitingannya.
"KAZUMA! HEI HEI KAZUMAAAAA!!!!!!!!!" teriakku kepada Kazuma yang sudah berjalan sejauh 10 meter dariku.
aku berusaha mengejarnya. aku berusaha untuk berlari menangkapnya, tetapi itu sia2 karena 5 orang ini menangkapku lagi.
si gorila coklat menyerbu dari belakangku, dan dia memeluk perutku dari belakang dengan kecepatan tinggi ala pemain rugby. keseimbanganku hilang dan aku terjatuh telungkup membentur aspal dengan suara 'bum' yang cukup kuat.
4 orang lainnya langsung mengikuti petunjuk si gorila coklat dan mengunci tanganku di belakang.
Kazuma terus berjalan tanpa peduli apa yang terjadi denganku.
bagaimana dia bisa melakukan itu? bagaimana dia bisa membiarkanku mati di tangan 5 sialan ini?!
wajahku memanas dan kurasakan air mata mengalir deras di pipiku.
aku bukan menangis karena rasa sakit dan tak berdayanya aku sekarang.
tapi aku menangis karena rasa pengkhianatan yang amat dalam kurasakan terhadap Kazuma.
teganya Kazuma membiarkanku seperti ini..
teganya dia membiarkanku mati di tangan 5 pria sialan ini?!!
setidaknya aku ingin mati di tempat yang lebih elit dan dengan penyakit atau sebab yang keren!
kenapa aku harus disini bersama 5 pria sialan bau ini?!
terlintas lagi di pikiranku sampul koran harian untuk besok,
'SISWI SMA MENINGGAL DI PINGGIR JALAN KARENA DIBEKUK OLEH 5 ORANG BERBADAN BESAR'
kyaaaaa!!!!!!!! aku tak mau itu!!!! tidak tidak tidak!!
aku kecewa sekali terhadap Kazuma, dan aku benci mengakui bahwa saat ini yang bisa menolongku hanyalah Kazuma.
lalu kutarik nafasku dalam2 dan aku berteriak sekuat tenaga,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
mendengar makianku Kazuma berhenti di tempat ia berdiri.
setelah itu dia membalikkan badannya untuk melihatku yang masih tertidur telungkup di tanah akibat bekukan 5 pria sinting ini.
lalu Kazuma berlari ke arahku dan menonjok wajah si gorila coklat yang sedang mengunci tanganku.
kejadiannya begitu cepat, dan aku tak dapat melihat secara jelas yang benar2 dilakukan Kazuma kepada 5 orang itu.
+BUAKH! BUAKH! BUAKH!+
kulihat Kazuma melawan 4 orang itu sendirian (si gorlila coklat pingsan).
dia melepas penyangga tangan kirinya yang di gips itu dan menghentakkan tangannya yang ber-gips itu ke wajah salah 1 pria sinting itu. dia terkapar ke tanah. dan satu per satu dari mereka semua terjatuh ke tanah, sebagian dari mereka pingsan dengan mengeluarkan busa dari mulutnya. ukh, mengerikan sekali.
aku terduduk shock atas kehebatan Kazuma berkelahi,5 orang ini benar2 sudah tak bergerak lagi dibuatnya.
Kazuma menghapus keringat dari dahinya dan meludah. lalu dia berjalan ke arahku.
aku masih dalam mode 'shock' ku.
aku bingung kenapa Kazuma tiba2 menolongku begitu.
dan aku juga terperangah akan kehebatan Kazuma berkelahi.
Kazuma jongkok di depanku dan berkata, "hei."
aku diam saja dan masih terbengong-bengong
"hei hei! halooooooo????" katanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku.
"huh uh?? ah ap- apa??" kagetku
dia menatap mataku dalam2, tapi pandangan matanya sudah tidak dingin seperti tadi.
"kau ngomong apa tadi? mau mati?" tanyanya.
"huh? aku ngomong apa memang?"
"jangan balik bertanya! aku yang sedang bertanya di sini! kau ngomong apa tadi?!"
"kenapa sih teriak2?! aku ngomong BUCERI!"
"apa itu BUCERI?"
"BUle ng-CEt sendiRI!"
"APA?! mau mati?!"
"maafkan aku...." gumamku berpura2 takut atas ancamannya.
"bukan itu maksudku, kau ngomong apa yang sebelumnya?"
"kepala kosongmu itu pasti tak pernah sekalipun mengetahuinya?"
"sebelumnya lagi."
"a- aku mencintaimu... bodoh...."
"jadi... kau mencintaiku...?"
"ap- apa?! uph hahahha, hahaha!"
"jawab pertanyaanku!"
"jadi kau menolongku karena itu??? ahahaha! tentu saja aku mencintaimu darling...."
"ap- apa?! siapa yang kau sebut darling?! mau mati ?!"
"iya iya maaf.... ehm.. jadi, kau sudah memaafkanku kan?"
"tutup mulutmu. cepat berdiri!" katanya sambil menarik tanganku untuk berdiri.
walaupun dia menjawabnya begitu, kuanggap itu sebagai 'ya'.
"aduh! pelan2 dasar kentut!" teriakku. kakiku sakit sekali akibat jatuh karena si gorila coklat tadi.
"mau mati...?"
"kakiku sakit tahu!"
"mana? coba kulihat." kata Kazuma.
lalu dia melihat kakiku dan berjongkok di depanku.
"cepat naik." katanya sambil menawarkan punggungnya.
"naik?"
"sudahlah cepat naik sebelum kutarik kau!"
"iya iya! ya ampun mami... coba kau bisa sedikit baik..." kataku lalu aku naik ke punggung Kazuma.
dia mengangkatku dengan entengnya seperti mengangkat bayi saja...
"hei.. aku tidak berat?" tanyaku ke Kazuma.
"sama sekali tidak. justru aku bingung bagaimana kau bisa seringan ini padahal nafsu makanmu yang selangit. pasti pencernaanmu lancar ya?"
kujitak kepala Kazuma dan aku berkata,"itu tidak sopan!"
"hei! berani sekali kau! bahkan ibuku saja tak pernah menjitakku!" protesnya.
"sayangnya aku bukan ibumu."
"cih....... coba saja kau jadi ibuku..." katanya dengan sedih.
aduh... kok suasananya jadi tak enak begini... -_-
salahku karena membawa topik ibu... -_-
"jadi... kau mau aku jadi istri ayahmu?" tanyaku ke Kazuma.
"ap- apa?!"
"tentu saja! kalau kau mau aku jadi ibumu berarti kau mengharapkanku jadi istri ayahmu!"
"tidak! aku tidak mau kau jadi ibuku! kau istriku!" kata Kazuma.
"aku tidak mau menikah denganmu!" jawabku
"ap- apa?! katanya kau mencintaiku?!"
"oh iya aku lupa.. aku kan MENCINTAIMU." ledekku
"tu-tutup mulutmu!" katanya. bisa kulihat kuping Kazuma memerah.
hihihi, dia malu.. lucu juga... kekekeke!
"aih aih... Kazu-chan malu ya?? ya ampun..."
"berisik! diam atau kuturunkan kau disini!"
kata2nya membungkamku. aku sudah terlalu capek dan kehabisan stamina.
kalau Kazuma menurunkanku disini sepertinya aku takkan punya tenaga untuk berjalan pulang dan kemungkinan aku akan tertidur di jalan.
"tanganmu kan lagi di-gips.. apa tidak sakit tadi memukul orang dengan gipsmu itu?"
"tentu saja tidak bodoh.. justru merekalah yang sakit. gips ini kan sekeras semen. bayangkan saja kalau semen dipukulkan ke wajah mereka.."
"iya juga ya... punggungmu? sudah sembuh?"
"masih sedikit sakit. makanya kau jangan banyak bergerak! punggungku sakit tahu!"
"iya iya" aku sudah capek teriak2, jadi aku iya2 saja deh...
"pipimu..."
"huh?"
"pipimu merah..."
"oh.. hahaha bagaimana? imut kan?"
"aku tidak bercanda! masih sakit?"
"ah.. sudah tidak kok. cuma sedikit perih saja."
"siapa dari mereka yang melakukannya?"
"kenapa memangnya?"
"tentu saja aku akan menghajarnya!"
"hei! tidak usah! kau sudah menghajar mereka setengah mati barusan!"
"bagaimana kau bisa diincar mereka?"
"eh?"
"kenapa kau bisa diincar mereka?!"
"aku... aku hanya... me- menabrak mereka."
sebenarnya aku mau ngomong jujur kalau aku diincar mereka karena aku menonjok Hyori. tapi aku takut Kazuma akan marah karena aku telah melukai Hyori yang merupakan mantan pacarnya.
"hanya karena itu?! lihat saja nanti, aku akan menghabisi mereka!" kata Kazuma.
"itu tidak perlu! kau sudah menghajarnya habis2an tadi!"
"aku tidak puas hanya dengan itu!"
"mereka sudah dalam keadaan setengah mati dan kau masih belum puas?!"
"tentu saja!!"
"............'' aku diam saja. aku benar2 mencintai cowok ini!
"hei. kenapa kau diam saja?"
"turunkan aku." kataku.
"disini?"
"ya" lalu Kazuma menurunkanku.
"kenapa kau mau turun?"
"karena aku harus membersihkan bibirmu yang sudah dikotori oleh rubah betina itu!" kataku.
lalu aku mengumpulkan keberanian dan aku meraih wajah Kazuma dengan kedua tanganku.
aku memejamkan mataku. lalu aku mengecupnya.
ya. aku yang pengecut ini terlalu takut untuk mencium bibirnya. jadi aku mencium pipi Kazuma.
"itu yang kau bilang membersihkan?"
aku tak menjawab karena terlalu malu dan gugup untuk menjawab. jadi aku mengangguk saja.
"kalau membersihkan itu seperti ini!" kata Kazuma sambil meraih wajahku dengan kedua tangannya dan mencium bibirku.
kepalaku kosong seketika.
aku sudah tak dapat berpikir apa2 lagi pada saat itu.
************************************************************************************
aku sedang menuju kantin sekarang bersama dengan Emi.
saat aku dan Emi lewat, semua orang melihat ke arah kami.
entah kenapa aku harus mendapat perhatian sebanyak ini! padahal aku cuma ingin pergi ke kantin beli makanan!
dan tentu saja. perhatian yang kudapatkan ini tak lain dan tak bukan adalah karena manusia berkepala kosong yang bernama K.A.Z.U.M.A!
dia mengikutiku dari tadi pagi. bahkan dia bolos pelajaran agar bisa membuntutiku.
dia mengikutiku kemanapun aku pergi, bahkan ke toilet sekalipun!
masih mending kalau cuma Kazuma yang mengikutiku, tapi pengikut2nya yang banyak itu juga ikut mengikutiku karena kaptennya selalu mengikutiku kemanapun aku pergi!
mungkin kalian bingung kenapa Kazuma mengikutiku dari tadi, jadi sebaiknya kuceritakan dulu kejadian tadi pagi sebelum aku berangkat sekolah.
-rumah asuka, 06.30 pagi-
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HPku berbunyi.
tumben sekali pagi2 begini ada yang telepon?
siapa kira2 ya?
lalu kulihat layarnya------> 'unknown'
kenapa sih si pirang sinting itu selalu menyembunyikan nomornya?
dengan megngingat si pirang sinting ini saja jantungku sudar berdebar kencang.
aku benar2 menyerah dibuatnya! oh ya ampun... apa lagi mengingat kejadian kemarin..
dia menciumku! ciuman pertamaku! oh tidak!!!
yah, bukan berarti aku tak suka sih.. tapi tetap saja dia merebut ciuman pertamaku yang sebenarnya ingin kusimpan sampai hari pernikahanku!!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
oh ya ampun, aku sampai lupa mengangkat telepon.
"ehem.. ya? halo?" jawabku
"heloo mesum~~~~" kata Kazuma
"ap- apa katamu?!"
"santai saja deh... kenapa gugup begitu sih?"
"si- siapa yang gu- gugup?!"
"ini aku! suamimu."
"terserah. apa maumu?!"
"temani aku nanti ke Rumah Sakit."
"siapa yang sakit?"
"aku harus check keadaan tanganku ini. hari ini jadwal checknya sepulang sekolah. dan hari ini hari jumat dan besok libur! jadi jangan alasan kau tak bisa!"
"Taiki , Yusuke , dan yang lainnya juga ikut kan?"
"tentu saja mereka ikut. kenapa kau bertanya?!"
"kau pergi saja dengan mereka. aku tidak bisa hari ini"
"apa?! hei! -" sebelum dia lebih jauh marah2, aku tutup teleponnya.
-selesai-
kembali ke realita,
si sinting ini terus mengikutiku kemanapun aku pergi lantaran aku tidak memberi tahunya kenapa aku tidak bisa pergi dengannya nanti ke RS.
tentu saja ada sebabnya, dan aku tak mau beritahu Kazuma.
karena kalau aku beritahu, Kazuma pasti akan memaksa ikut!
"mau kemana kau nanti?" tanya Kazuma yang sekarang berjalan di sampingku.
entah kenapa posisinya bisa tertukar seperti ini, Emi tidak lagi berada di sampingku, dia berada di samping Yusuke -_-.
akhir2 ini mereka makin akrab, aku jadi curiga..
"aku mau pergi berdua sama Emi kok! jadi kau tenang saja, aku tak akan cari cowok lain!"
"aku tidak peduli kalau kau cari cowok lagi."
"oh begitu? baiklah... TAIKI-CHAN!!!" ledekku berpura2 memanggil Taiki dan berjalan menuju ke Taiki yang berada di depanku.
Kazuma memegang tanganku erat sekali, "mau mati...?" katanya.
"lho? kan kau yang suruh cari cowok lagi."
"berani menjawabku?"
aku diam saja. aku malas ngeladenin si sinting ini.
"pokoknya aku tak bisa pergi denganmu hari ini!" kataku kepada Kazuma.
lalu aku cepat2 berlari dan menyambar Emi. aku berlari membawa Emi dan ngumpet di Wc putri.

+sepulang sekolah+
hari ini guru pengawas hukuman kami sedang amat baiiikkk...
entah dia kesambet apa sampai baik begitu!
dia membiarkan kami libur 1 hari untuk tidak membersihkan WC! oh ya ampun! hadiah dari langit!
kujelaskan, sebenarnya aku dan Emi ingin pergi ke kafe parfait dekat stasiun.
hari ini khusus untuk gadis single diberi potongan harga 50%!! yah.. semacam promosi musim panas begitu..
musim panas kan musimnya orang pacaran, jadinya bagi gadis yang jomblo diberi potongan harga (mungkin dengan tujuan menghibur gadis2 yang kesepian. makanya mereka membuat promosi begitu)
parfait disitu enak sekali! jadi aku tak bisa menyia2kan saat2 untuk makan parfait sebanyak2nya!
dan, kalau aku beritahu ke Kazuma. dia pasti akan ikut dan aku tak akan dapat diskon!
jadi sepulang sekolah, aku dan Emi langsung keluar dan menuju langsung ke kafe parfait dekat stasiun itu sebelum Kazuma dan yang lainnya melihatku.
dan usaha kami berhasil! kami berhasil sampai di kafe parfait ini tanpa kepergok oleh Kazuma cs! yeahh!!
aku dan Emi mengambil tempat duduk di samping jendela.
oh ya ampuuuunn , sudah lama sekali aku tak jalan2 berdua saja dengan Emi seperti ini!
asiknyaaaa! ini hari para gadis!!
+klining!+ suara bel pintu kafe menandakan ada pelanggan lain yang masuk.
"hahaha, bla bla bla bla!" ramai sekali ... -__-
sepertinya pelanggan barusan yang masuk adalah segerombolan laki2.
aku melihat kebelakang untuk melihat siapa gerangan pelanggan yang membuat kegaduhan seperti itu.
dan, GHEEEEE?!!! itu Kazuma Cs!! oh ya ampun!! apa aku tak bisa lebih sial dari ini?!!
Kazuma cs melewati mejaku dan Emi , lalu mereka duduk di meja depan kami.
"bagaimana mereka menemukan kita?" bisik Emi.
"aku tak tahu...." kataku patah semangat. aku tahu aku takkan bisa makan parfait dengan harga murah lagi sekarang..
oh ya ampun!!!!!
"permisi, mau pesan apa?" kata pelayan kafe itu sambil menyerahkan menu pada kami.
pelayan kafe itu laki2 berbadan tegap dan tinggi. wajahnya sih biasa saja, tapi lumayan lah... hehehe
"ehm... aku pilih yang nomor 2 ini." kata Emi.
"aku yang ini!" tunjukku semangat pada parfait nomor 9.
"itu saja?" tanya pelayan itu lagi.
"iya itu saja." kataku dan Emi serentak.
"oh ya, hari ini kami sedang ada promosi musim panas bagi para gadis single akan diberi potongan harga sebesar 50%. apakah kalian single?" tanyanya pada kami.
"tentu saja aku single! makanya aku datang kemari berdua dengannya" kata Emi semangat sambil menunjukku.
bisa kulihat di meja depan Yusuke melotot kepada pelayan yang sedang berbicara kepada Emi itu.
"oke... kalau anda?" kata pelayan itu kepadaku.
"oh? aku... aku.... sing-"
"aku pacarnya." kata Kazuma yang tiba2 sudah berdiri di samping bangkuku.
"pergi kalau tak mau mati.." geram Kazuma ke pelayan itu dengan tatapan mengerikan.
pelayan itu bergidik ngeri lalu meninggalkan meja kami.
aku turut kasihan kepada pelayan itu... -_-
Kazuma langsung duduk di sebelahku.
begitu Kazuma duduk di sebelahku, pengikut2 Kazuma juga ikut bergabung di mejaku.
hhhh..... aku sudah tak bisa berkata apa2 lagi.... -_-
huhuhu!! aku tak dapat diskon jadinya!!! siaaaaaaaaaaaaallllllllllllllllll!!!!!!!!!!!!!!!!
"hahaha! kau pikir kau bisa kabur dariku?! hahaha!" kata Kazuma kepadaku.
".............." aku diam saja.
"hei. kok tumben kau diam saja? biasanya kau pasti akan teriak2?"
".............." aku tetap diam.
"hei!" teriak Kazuma.
sebenarnya si kepala kentut ini mengharapkanku ngapain sih?! aku diam salah, aku teriak2 salah!
maunya apa sih!?!?!
aku benar2 jengkel.. hanya hari ini saja aku minta dia agar tak mengikutiku...
hanya hari ini saja! aku ingin sekali makan parfait di sini..
disini parfaitnya enak namun tak terbeli karena harganya mahal... dan hanya hari inilah kesempatanku untuk makan parfait seenak ini sepuasku.. tapi semuanya gagal karena pacar bloon-ku ini!!!
"hiks........" isakku.
aku menangis saking jengkelnya aku terhadap Kazuma.
aku jengkel sekali karena ini hari yang kunanti-nantikan selama ini supaya bisa makan parfait sebanyak2nya dihancurkan berkeping2 oleh kepala kentut ini! aku jengkeeelllllllllll sekaliiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!! aku jengkel.... jengkel....
Kazuma beserta pengikutnya sangat kaget melihat aku menangis. tak terkecuali Emi,Taiki ,dan Yusuke, mereka juga kaget melihatku menangis (oh tolong jangan anggap aku cengeng, tapi kalian juga pernah kan menangis karena jengkel akan sesuatu yang dinanti tapi tak terpenuhi??)
"he- hei! kamu menangis?!" tanya Kazuma gugup.
"tentu saja kepala bau! kamu ga liat aku sedang menangis hah?! hah?! hah?! heuk heuk hiks...." isakku
"kenapa kamu menangis?! siapa yang membuatmu menangis?! pelayan jelek tadi ya?! biar kuhajar!"
"tentu saja karena kamu bodoh! kau kira gara2 siapa aku tak bisa memakan parfait sebanyak2nya dengan setengah harga hah?! aku sudah menantikan hari ini sejak 1 minggu lalu tahu! dasar BUCERI!!"
"ap- apa..? heh! jadi kau menangis cuma karena tumpukan es yang bernama parfait itu?! masa beli parfait saja perlu diskon!!?!"
"HEUK HEUK HUWEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! kurang ajar! aku ingin sekali makan ini tahu! aku benciiiiiii!! benciiiii!!!!!!!!!" tangisku kencang.
"hei! hei! jangan menangis lagi! cukup! berhenti! akan kubayar semua parfaitmu! kau bisa makan sebanyak yang kau mau!" kata Kazuma.
tangisku mulai berhenti," sungguh...?"
"iya! sungguh!"
"baiklah... janji ya..... hiks..." kataku sambil mengacungkan jari kelingkingku. dan Kazuma melilit jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya.
"pelayan!! aku mau pesan lagi!!" teriakku senang sambil mengacungkan tanganku ke atas.
***************************************************************************************
"uwahhh!!!! aku puas sekali!! terima kasih ya Kazuma! kamu memang paling TOP!" Kataku kepada Kazuma.
"kau memakan 6 gelas parfait dan kau bilang kau puas? aku pasti sudah muntah2 kalau jadi kau!" teriaknya.
kutarik rambut Kazuma," brisik ah! kan kamu yang bilang aku boleh makan sepuasnya!"
"beraninya kau-" sebelum Kazuma bisa protes, kucium pipi Kazuma.
lalu aku mencoba mempraktekkan senyum menyilaukan ala Han Bum kepada Kazuma sambil aku berkata,
"terima kasih ya. hehehe"
Kazuma terdiam sesaat lalu berkata," ada apa dengan senyummu itu? menjijikan sekali."
okay..... berarti aku tak bisa meniru senyum ala Han Bum dengan sempurna, yah setidaknya aku telah mencoba walaupun hasilnya menjijikan.
"hei, kenapa kau suruh yang lainnya pulang sedangkan aku mau pulang tidak kau perbolehkan?" tanyaku kepada Kazuma lantaran dia menyuruh semua temannya pulang sehabis dari kafe parfait tadi. -_-
"kau kan harus menemaniku check ke RS!"
"jadi sekarang kita mau ke RS?"
"tentu saja! mau kemana lagi kau pikir!"
"jangan teriak2 kenapa si.....h? hei kemari cepat!" kataku sambil menarik Kazuma ngumpet di belakang tiang listrik.
"kenapa sih?!" tanya Kazuma.
"ssstt! diam! lihat itu!" bisikku sambil menunjuk ke arah 2 orang yang sedang berbicara.
"itu... Han Bum dan Hyori...? apa yang mereka lakukan?"
(bersambung....)

Sumber.t.acan.pt@gmail.com

No comments: