Zuli Dewi Mulyowati: ~Kisah Pohon Jati~

~Kisah Pohon Jati~

Alkisah ada sebuah pohon jati yang angkuh di hutan. Ia tinggi dan kuat. Di dekatnya, ada sebuah tanaman obat yang kecil.

Pohon jati berkata, “Aku sangat gagah dan kuat. Tidak ada yang bisa mengalahkan aku.” Mendengar ha

l ini, tanaman obat itu menjawab, “Temanku, terlalu angkuh itu berbahaya. Bahkan, yang kuat sekalipun akan jatuh suatu hari nanti.”

Si pohon jati mengabaikan kata-kata si tanaman obat. Ia terus saja memuji-muji dirinya sendiri. Lalu, berembuslah angin kencang. Si pohon jati berdiri dengan tegapnya. Bahkan ketika turun hujan, si pohon jati tetap kokoh dengan cara membentangkan daun-daunnya. Di saat yang bersamaan, si tanaman obat merunduk. Si pohon jati mengolok-oloknya.


Suatu hari, bertiuplah angin topan di hutan itu. Si tanaman obat merunduk. Seperti biasanya, si pohon jati tidak mau merunduk. Tapi karena angin berembus semakin kencang, si pohon jati tidak mampu menahannya lagi. Ia merasa kekuatannya berkurang. Ia pun tumbang. Itulah akhir dari pohon yang angkuh itu.


Ketika keadaannya sudah tenang, si tanaman obat kembali berdiri tegak lagi. Ia melihat ke sekeliling. Dilihatnya si pohon jati yang angkuh itu sudah tumbang.



Alangkah bijaknya bila kita tidak menjadi sombong apabila kita memiliki kelebihan dan kehebatan. Jangan pula kita menjadi berhak untuk meremehkan apa yang dimiliki orang lain karena sesungguhnya setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan begitu, setiap kita bisa saling melengkapi dan membantu.
Foto: ~Kisah Pohon Jati~

Alkisah ada sebuah pohon jati yang angkuh di hutan. Ia tinggi dan kuat. Di dekatnya, ada sebuah tanaman obat yang kecil.

Pohon jati berkata, “Aku sangat gagah dan kuat. Tidak ada yang bisa mengalahkan aku.” Mendengar hal ini, tanaman obat itu menjawab, “Temanku, terlalu angkuh itu berbahaya. Bahkan, yang kuat sekalipun akan jatuh suatu hari nanti.”

Si pohon jati mengabaikan kata-kata si tanaman obat. Ia terus saja memuji-muji dirinya sendiri. Lalu, berembuslah angin kencang. Si pohon jati berdiri dengan tegapnya. Bahkan ketika turun hujan, si pohon jati tetap kokoh dengan cara membentangkan daun-daunnya. Di saat yang bersamaan, si tanaman obat merunduk. Si pohon jati mengolok-oloknya.

Suatu hari, bertiuplah angin topan di hutan itu. Si tanaman obat merunduk. Seperti biasanya, si pohon jati tidak mau merunduk. Tapi karena angin berembus semakin kencang, si pohon jati tidak mampu menahannya lagi. Ia merasa kekuatannya berkurang. Ia pun tumbang. Itulah akhir dari pohon yang angkuh itu.

Ketika keadaannya sudah tenang, si tanaman obat kembali berdiri tegak lagi. Ia melihat ke sekeliling. Dilihatnya si pohon jati yang angkuh itu sudah tumbang.

#Alangkah bijaknya bila kita tidak menjadi sombong apabila kita memiliki kelebihan dan kehebatan. Jangan pula kita menjadi berhak untuk meremehkan apa yang dimiliki orang lain karena sesungguhnya setiap kita memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan begitu, setiap kita bisa saling melengkapi dan membantu.

Sumber: https://www.facebook.com/jfleecefanpage