Zuli Dewi Mulyowati: SEBUAH POTRET KEHIDUPAN

SEBUAH POTRET KEHIDUPAN


Terasa berat hidup yang harus dijalani oleh mbok minah yang sudah terlihat tua. Setiap pagi, ia selalu membawa kerajinan tangan yang telah dibuatnya. Berat memang, Tapi ''uupp'' mbok minah tetap semangat, mbok minah
tetap
menjalaninya dengan senang hati, riang dan gembira. Dan mbok minah bangga dengan hasil yang telah dicapainya.

Mbok minah adalah sebagian kecil potret kehidupan yang terjadi dinegri yang kaya raya hasil buminya ini.

Mbok minah tidak pernah mengeluh atau putus asa dengan penghasilannya, yang mungkin hanya cukup menutupi kebutuhan hidupnya hari itu saja. Namun mbok minah selalu yakin akan kebesaran sang maha kuasa. Dan sebagai orang yang taat beragama, mbok minah selalu percaya bahwa Alloh s.w.t tidak akan menguji hambanya melewati batas kemampuannya. Dan kata kata itu selalu teringang ditelinga mbok minah. Ketika ia akan berjualan keliling dengan hasil kerajinan tangannya.

Mbok minah tidak pernah iri kepada wanita yang sebaya dengannya yang tidak lagi berusaha seperti dirinya. Karena wanita yang sebaya dengan mbok minah telah mendapat jatah dari penghasilan anak anaknya. Tapi mbok minah tak mau seperti itu, walaupun sering kali anak anaknya melarang mbok minah untuk berjualan. Dari hasil kerajinan tangannya.

Namun mbok minah selalu menekankan pada anak anaknya, jangan kalian buang mata pencaharian emak yang telah menghasilkan begitu banyak rejeki untuk membiayai kalian. Sampai kalian bisa bersekolah tinggi dan menjadi orang seperti saat skrg ini. Ucap mbok minah disuatu hari kepada anak anaknya.

Oh sungguh mulia hati mbok minah ini. Dan mbok minah rasanya tidak pernah ada kata menyerah dalam mengarungi bahtera hidup ini. Baginya tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Itu artinya jangan selalu meminta dan mengharap kepada orang lain. Karna sifat seperti itu hanya dimiliki bagi orang yang sehat tapi malas tuk bekerja.

Walaupun mbok minah seorang perempuan desa yang tua. Akan tetapi ia tidak mau ketinggalan seputar informasi tentang orang orang besar dinegri ini. Mbok minah selalu memperhatikan kelakuan orang orang yang katanya pintar dan terhormat. Akan tetapi kelakuannya jauh dari kata pintar dan terhormat.

Menurut mbok minah, apa yang kurang dari mereka? Jabatan, gaji, rumah dan mobil semua sudah tersedia,tinggal pakai sja. Tetapi mengapa mereka masih saja merugikan dirinya sendiri dan orang lain, termasuk aku. Kata mbok minah dalam hatinya.

Perjuangan hidup memang belum selesai. Masih teramat panjang dan penuh dengan likuan. Akan tetapi bagi mbok minah, hidup ini hanya sebentar, kapan dan dimanapun. Pasti semua akan dijemputNya.

Bagi mbok minah. Hidup dan mati hanyalah milik Alloh semata. selama kita menjalani hidup ini berada dalam jalan yang benar. Maka kesengsaraan didunia apalagi diakhirat, tidak akan kita alami, begitu kiranya pesan dari mbok minah kepada anak anak nya. Yang telah menjadi sarjana dan kebanggaan mbok minah, yang setiap hari memeras keringat untuk berjualan keliling dengan membawa kerajinan hasil tangannya, ketika anak anak nya masih kecil. Walaupun suaminya telah pergi untuk selamanya, namun mbok minah tidak pernah menampakan kesedihannya itu, apalagi sampai meratapinya. Karena mbok minah yakin. Sudah ada yang menjaga suaminya yang teramat ia sayangi.

Itulah potret kehidupan seorang mbok minah.semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang diberikan oleh mbok minah.

Dan semoga saja di indonesia ini, akan lahir mbok minah mbok minah lainnya (generasi tua & muda) yang berhati mulia dan sekuat baja dalam menjalani hari hari disisa hidupnya.

Hidup ini..
Tidak ada yang dapat memberatkan dan meringankan bila dijalani dengan ikhlas. Dan selalu saja ada tujuan baik, dalam pencapaian yang berat maupun yang ringan.
Foto: SEBUAH POTRET KEHIDUPAN

Terasa berat hidup yang harus dijalani oleh mbok minah yang sudah terlihat tua. Setiap pagi, ia selalu membawa kerajinan tangan yang telah dibuatnya. Berat memang, Tapi ''uupp'' mbok minah tetap semangat, mbok minah tetap
menjalaninya dengan senang hati, riang dan gembira. Dan mbok minah bangga dengan hasil yang telah dicapainya.

Mbok minah adalah sebagian kecil potret kehidupan yang terjadi dinegri yang kaya raya hasil buminya ini.

Mbok minah tidak pernah mengeluh atau putus asa dengan penghasilannya, yang mungkin hanya cukup menutupi kebutuhan hidupnya hari itu saja. Namun mbok minah selalu yakin akan kebesaran sang maha kuasa. Dan sebagai orang yang taat beragama, mbok minah selalu percaya bahwa Alloh s.w.t tidak akan menguji hambanya melewati batas kemampuannya. Dan kata kata itu selalu teringang ditelinga mbok minah. Ketika ia akan berjualan keliling dengan hasil kerajinan tangannya.

Mbok minah tidak pernah iri kepada wanita yang sebaya dengannya yang tidak lagi berusaha seperti dirinya. Karena wanita yang sebaya dengan mbok minah telah mendapat jatah dari penghasilan anak anaknya. Tapi mbok minah tak mau seperti itu, walaupun sering kali anak anaknya melarang mbok minah untuk berjualan. Dari hasil kerajinan tangannya.

Namun mbok minah selalu menekankan pada anak anaknya, jangan kalian buang mata pencaharian emak yang telah menghasilkan begitu banyak rejeki untuk membiayai kalian. Sampai kalian bisa bersekolah tinggi dan menjadi orang seperti saat skrg ini. Ucap mbok minah disuatu hari kepada anak anaknya.

Oh sungguh mulia hati mbok minah ini. Dan mbok minah rasanya tidak pernah ada kata menyerah dalam mengarungi bahtera hidup ini. Baginya tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. Itu artinya jangan selalu meminta dan mengharap kepada orang lain. Karna sifat seperti itu hanya dimiliki bagi orang yang sehat tapi malas tuk bekerja.

Walaupun mbok minah seorang perempuan desa yang tua. Akan tetapi ia tidak mau ketinggalan seputar informasi tentang orang orang besar dinegri ini. Mbok minah selalu memperhatikan kelakuan orang orang yang katanya pintar dan terhormat. Akan tetapi kelakuannya jauh dari kata pintar dan terhormat.

Menurut mbok minah, apa yang kurang dari mereka? Jabatan, gaji, rumah dan mobil semua sudah tersedia,tinggal pakai sja. Tetapi mengapa mereka masih saja merugikan dirinya sendiri dan orang lain, termasuk aku. Kata mbok minah dalam hatinya.

Perjuangan hidup memang belum selesai. Masih teramat panjang dan penuh dengan likuan. Akan tetapi bagi mbok minah, hidup ini hanya sebentar, kapan dan dimanapun. Pasti semua akan dijemputNya.

Bagi mbok minah. Hidup dan mati hanyalah milik Alloh semata. selama kita menjalani hidup ini berada dalam jalan yang benar. Maka kesengsaraan didunia apalagi diakhirat, tidak akan kita alami, begitu kiranya pesan dari mbok minah kepada anak anak nya. Yang telah menjadi sarjana dan kebanggaan mbok minah, yang setiap hari memeras keringat untuk berjualan keliling dengan membawa kerajinan hasil tangannya, ketika anak anak nya masih kecil. Walaupun suaminya telah pergi untuk selamanya, namun mbok minah tidak pernah menampakan kesedihannya itu, apalagi sampai meratapinya. Karena mbok minah yakin. Sudah ada yang menjaga suaminya yang teramat ia sayangi.

Itulah potret kehidupan seorang mbok minah.semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang diberikan oleh mbok minah.

Dan semoga saja di indonesia ini, akan lahir mbok minah mbok minah lainnya (generasi tua & muda) yang berhati mulia dan sekuat baja dalam menjalani hari hari disisa hidupnya.

Hidup ini..
Tidak ada yang dapat memberatkan dan meringankan bila dijalani dengan ikhlas. Dan selalu saja ada tujuan baik, dalam pencapaian yang berat maupun yang ringan. 
Sumber:  https://www.facebook.com/jfleecefanpage